6 Wanita Berhijab yang Jadi 'Pendobrak' di Negara Minoritas Muslim

Menjadi kalangan minoritas tentu bukanlah sebuah hal yang mudah. Tak jarang kaum minoritas harus menerima perlakuan tak adil karena kurangnya toleransi pada perbedaan. Inilah yang dialami oleh para muslim di negara yang mayoritas penduduknya adalah non muslim, khususnya negara-negara di belahan barat bumi.

Harus diakui, citra muslim masih belum sepenuhnya membaik sejak tragedi teror di Amerika beberapa tahun lalu. Banyak muslim yang terpaksa menerima diskriminasi dan dianggap sebelah mata di berbagai bidang. Bahkan, hijab yang menjadi identitas wanita muslimah pun seringkali justru menyulitkan mereka dalam menapaki karir.

Namun, hal tersebut tak menjadi penghalang bagi 6 wanita tangguh berikut ini. Menjadi wanita muslimah yang mengenakan hijab, mereka berhasil membuktikan diri dengan prestasi dan mendobrak stigma negatif yang selama ini terlanjur melekat. Siapa saja mereka?

Noor Tagouri, muslimah berhijab jadi cover girl di majalah pria dewasa


Majalah Playboy memang dikenal sebagai majalah yang gemar mengeksploitasi keindahan tubuh wanita. Namun, sejak Oktober lalu majalah tersebut menyatakan akan berhenti menampilkan foto-foto wanita tanpa busana. Hal tersebut tentu sangat mengejutkan para penggemar. Terbitan terbaru Playboy semakin menjadi kejutan saat seorang wanita berhijab tampil di halaman depannya. Ia adalah Noor Tagouri, gadis 22 tahun yang berprofesi sebagai jurnalis. Noor Tagouri ingin membuka pandangan publik terhadap wanita berhijab yang relatif buruk. Ia mengaku seringkali menjadi 'korban' kesalahan interpretasi terhadap muslimah, namun ia tak ingin kembali membalasnya dengan hal yang buruk. 'Hiduplah dengan menjadi diri sendiri dan berikan motivasi pada orang lain untuk melakukan hal yang positif', ungkap Noor saat ditanyai mengenai alasannya berani tampil di majalah sensasional tersebut.

Ibtihaj Muhamad, atlit berhijab Amerika pertama yang ikut olimpiade


Nama Ibtihaj Muhammad sempat mencuri perhatian saat perhelatan olimpiade Rio berlangsung beberapa waktu lalu. Ia adalah atlet anggar kontingen Amerika Serikat pertama yang menggunakan hijab. Untuk menggunakan hijab di negara tersebut pun sebenarnya sudah cukup sulit bagi Ibtihaj. Ia mengaku sering menerima pandangan sebelah mata dari orang-orang karena hijab yang ia kenakan. Ibtihaj ingin membuktikan bahwa hijab tak akan pernah menghalangi jalannya untuk mencapai impian. Ia juga ingin membuktikan persepsi yang buruk mengenai Islam yang identik dengan kekerasan dan pembatasan hak-hak wanita itu tidaklah benar. Dan jalan yang ia pilih untuk membuktikan hal tersebut adalah dengan tetap istiqomah menggunakan hijab dan meraih prestasi walaupun hal tersebut sangat sulit. Salut ya

Stephanie Kurlow, balerina berhijab pertama di dunia


Gadis berusia 14 tahun asal Sydney Australia ini sempat menjadi pemberitaan dunia beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak, ia ingin menjadi balerina profesional dengan tetap mengenakan hijab yang menjadi kewajibannya sebagai muslimah. Keputusan Stephanie itu tentu menjadi perbincangan yang cukup hangat. Banyak pihak yang mengkritik dan menyatakan bahwa sebagai muslimah, tak seharusnya ia menari balet dan melenggak-lenggokkan tubuhnya. Namun, menari telah menjadi hobinya sejak kecil dan Stephanie mengaku tak akan melepaskan passionnya dalam menari walaupun ia menggunakan hijab. Hebatnya lagi, Stephanie kini sedang merintis sekolah baletnya sendiri. Atas prestasinya tersebut, ia dinobatkan sebagai Bintang Muda Paling Inspiratif di 'Youth Talent Smash Sydney'.

Halima Aden, peserta kontes ratu kecantikan Amerika Serikat pertama yang berhijab


Gadis keturunan Somalia ini sontak menjadi pusat perhatian saat tampil di ajang pemilihan Miss Minnesota Amerika Serikat pada November lalu. Ia menjadi wanita berhijab pertama yang mengikuti ajang tersebut, bahkan berhasil masuk posisi 15 besar. Halima mengaku, ia ingin menginspirasi para wanita berhijab untuk tampil percaya diri terlepas dari berbagai stigma negatif yang berlaku. Untuk terlihat cantik, seorang wanita tak harus menampakkan kulit tubuhnya, begitu ungkap Halima. walaupun tak berhasil menyabet gelar Miss Minnesota 2016, peran serta Halima di ajang tersebut tentu menjadi momentum yang cukup mengangkat citra wanita berhijab di negara minoritas muslim tersebut.

Chahida Chekkafi, wasit berhijab muda nan cantik pertama di Italia


Siapa sangka, gadis manis yang terlihat lemah lembut ini adalah seorang wasit sepak bola. Di usianya yang masih 16 tahun, ia berhasil menjadi wasit untuk liga berskala nasional di Italia. Menggunakan hijab di Italia bukanlah hal yang mudah, terlebih saat ia memutuskan untuk berkarir di bidang olahraga. Namun jangan salah, walau terlihat pemalu, Chahida dikenal sangat tegas dan gesit saat bertugas menjadi wasit. Selain itu, kecantikannya juga menjadi nilai tambah tersendiri. Wajahnya bahkan sempat menghebohkan saat tampil di sampul depan koran nasional Italia, Corriere Della Sera. Wah, kalau wasitnya secantik ini para pemain dan penonton malah jadi salah fokus ya!


Ginella Massa, penyiar berita berhijab pertama di Kanada



Memulai karirnya sebagai reporter lapangan, di usia 29 tahun Ginella Massa akhirnya dipercaya untuk menjadi penyiar di televisi. Ginella mengaku sangat bahagia atas pencapaiannya saat ini. Ia tak menyangka bahwa seorang wanita berhijab bisa menjadi penyiar berita televisi di Kanada. Banyak rekan-rekan sejawatnya yang mengaku kesulitan untuk mencapai posisi tersebut karena menggunakan hijab. Namun kini, Ginella bertekad untuk membuktikan kemampuan dirinya secara profesional. Hijab bukanlah sesuatu yang bisa menghalangi siapapun untuk mencapai prestasi, bahkan di negara minoritas Muslim.

Itulah 6 muslimah berhijab dengan sepak terjangnya untuk mendobrak stigma negatif terhadap kaum wanita muslim di negara minoritas. Semoga dapat menginspirasi Anda dalam mencapai impian :)

0 komentar