6 Kebiasaan Ini Turunkan Hormon Testosterone di Usia Muda

Testosterone adalah hormon seksual pada pria yang berfungsi menampilkan ciri maskulin pada tubuh. Selain itu, fungsi utama hormon ini adalah untuk mempertahankan fungsi reproduksi. Gangguan pada produksi testosterone dapat menurunkan libido, gangguan kesuburan, hingga penampilan fisik yang terlihat kurang gagah sebagai pria. Kekurangan hormon testosterone juga dapat membuat tubuh kurang berenergi.


Pada dasarnya, produksi testosterone pada pria akan terus menurun seiring usia. Hal tersebut adalah normal dan tak perlu dirisaukan. Namun, banyak pria saat ini mengeluhkan produksi testosterone yang menurun di usia yang masih muda. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan kebiasaan buruk yang seringkali tidak disadari.

Sebagai kawula muda, Anda tentu tak ingin kehilangan masa keemasan sebagai pria bukan? Dikutip dari The Richest, berikut adalah  kebiasaan yang harus Anda hindari untuk menjaga pasokan hormon testosterone agar senantiasa gagah sebagai pria.
Postur tubuh yang salah


Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Harvard Business School, menyebutkan bahwa pria yang sering membungkuk lebih beresiko mengalami penurunan hormon testosterone di usia muda. Postur tubuh membungkuk dan loyo akan menumbuhkan perasaan kurang percaya diri, yang percaya atau tidak, akan meningkatkan hormon stres sekaligus menurunkan hormon testosterone. Sebagai pria,tampilkanla postur tubuh yang tegap. Selain terlihat gagah dan percaya diri, postur tubuh tegap juga membantu posisi tulang belakang tetap sehat.

Konsumsi alkohol

The BMJ Open mengungkapkan bahwa pria yang kecanduan minum alkohol akan menyebabkan menurunnya kualitas sperma dan menurunkan hormon testosterone. Hal ini tentu akan membuat keharmonisan rumah tangga jadi terganggu. selain itu, konsumsi alkohol juga dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Kurang aktifitas

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh The American Journal of Epidemiology menyebutkan bahwa pola atau gaya hidup memberikan efek yang besar pada fungsi testis pria. Aktifitas yang monoton seperti terlalu banyak tidur dan menonton TV dapat menurunkan jumlah dan kualitas sperma. Itulah mengapa olahraga seperti lari atau sekedar nge-gym sangat direkomendasikan.
Terlalu banyak aktifitas

Seperti halnya kurang bergerak, terlalu banyak bergerak juga memberikan dampak yang buruk pada kesuburan pria. Aktifitas yang terlalu padat dapat memicu stres hingga tubuh menghasilkan hormon stres kortisol. Meningkatnya kadar hormon kortisol dapat menekan produksi hormon testosterone yang berimbas langsung pada kesuburan pria.

Konsumsi kedelai dan ayam negri

Percaya atau tidak, terlalu banyak mengkonsumsi kedelai sesungguhnya tidak baik untuk kesuburan pria. Kedelai mengandung isoflavon yang bertindak sebagai phytoestrogen dalam organisme. Phytoestrogen memiliki struktur yang mirip dengan hormon estrogen pada wanita dan memiliki efek yang sama pada tubuh sebagai hormon kewanitaan. Pria yang mengkonsumsi produk kedelai dalam jangka panjang dapat meningkatkan estrogen dan secara otomatis menurunkan testosteron. 

Daging ayam negri betina juga memiliki efek menurunkan testosterone pada pria. Ayam negri biasanya diberi pakan yang mengandung hormon estrogen untuk meningkatkan jumlah daging dan intensitas bertelur. Oleh karena itu, daging ayam negri biasanya tinggi kadar estrogen sehingga konsumsi dalam jumlah banyak dalam jangka waktu panjang, cukup berpotensi 'menyaingi' kadar hormon testosterone pada tubuh pria.

Merokok

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan hipogonadisme, yaitu kondisi dimana seorang pria tidak dapat memproduksi hormon testosterone dengan baik. Tak hanya itu, merokok juga dapat menyebabkan resiko lain yang lebih parah dari sekedar penurunan hormon, yaitu impotensi.
Itulah 6 kebiasaan yang sebaiknya anda hindari untuk menjaga produksi hormon testosterone di usia muda. Gaya hidup yang sehat adalah kunci utama agar hidup senantiasa jauh dari penyakit dan bugar sesuai usia. Semoga bermanfaat.

0 komentar