Antibiotik dikenal sebagai obat paling andalan untuk menyembuhkan berbagai penyakit radang dan infeksi. Kepopuleran antibiotik sebagai obat yang mujarab bukan tanpa alasan. Ya, antibiotik dikenal ampuh dan efektif mengobati radang dalam waktu yang singkat. Tak heran, banyak orang yang sering meminta resep antibiotik saat berobat ke dokter, padahal belum tentu penyakit yang diderita membutuhkan antibiotik untuk mengobatinya.
Antibiotik sendiri sebenarnya mengandung bakteri dalam jumlah tertentu yang berfungsi untuk melawan bakteri dalam tubuh penyebab radang atau infeksi. Oleh karena itu, penggunaannya tak boleh sembarangan. Konsumsi antibiotik harus berada di bawah pengawasan dokter, karena dosis dan penggunaan yang salah dapat menimbulkan berbagai efek samping yang justru dapat membuat penyakit semakin parah, bahkan menyebabkan infeksi alat kelamin dan kerusakan ginjal.
Dikutip dari laman The Health Site, berikut adalah 7 dampak bahaya dari penggunaan obat antibiotik.
Stomatitis
Stomatitis adalah kondisi yang menyebabkan infeksi pada saluran mulut. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat memicu terjadinya stomatitis seperti sariawan.
Diare
Beberapa antibiotik seperti amoxicillin dan metronidazol dapat menyebaban diare yang ditandai frekuensi buang air besar meningkat, dengan konsistensi feses yang cair dan bau menyengat.
Gangguan ginjal
Antibiotik jenis aminoglikosida dapat meningkatkan resiko disfungsi ginjal. Jika Anda memiliki riwayat penyakit ginjal, sebaiknya menghindari antibiotik ini.
Asam lambung dan kembung
Beberapa jenis antibiotik dapat membunuh bakteri baik dalam usus sehingga menyebabkan pencernaan menjadi tidak lancar. Perut akan dipenuhi gas yang membuat kembung, terlebih pada mereka yang memiliki penyakit asam lambung.
Penyakit menjadi kebal
Mengapa obat antibiotik harus dihabiskan? Alasannya adalah agar bakteri atau organisme penyebab radang/ infeksi dipastikan telah mati. Pasien bisa saja merasa sudah sembuh saat antibiotik belum habis dikonsumsi. Bisa jadi, bakteri jahat hanya 'melemah' sementara. Saat antibiotik berhenti dikonsumsi, bakteri jahat justru semakin kuat dan lebih kebal terhadap antibiotik lainnya sehingga penyakit semakin sulit diobati.
Infeksi jamur pada organ kewanitaan
Beberapa wanita dapat mengalami reaksi negatif dari penggunaan antibiotik yang tidak tepat, salah satunya adalah infeksi jamur pada organ kewanitaan. Hal tersebut disebabkan oleh jumlah bakteri pada miss v menjadi terganggu karena adanya zat antibiotik. Walaupun sangat jarang terjadi, namun Anda patut berhati-hati dalam mengkonsumsi antibiotik terlebih tanpa menggunakan resep dokter.
Alergi kulit
Antibiotik jenis sulpha tetrasiklin dapat menimbulkan reaksi alergi pada kulit seperti gatal-gatal dan kemerahan. Pada kondisi yang parah, ia dapat menyebabkan Stevens Johnson Syndrome atau dermatitis yang tak terkendali.
Nah itulah 7 dampak bahaya dari penggunaan obat antibiotik yang tidak tepat. Disarankan agar Anda lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi antibiotik dan jangan menggunakannya dalam jangka panjang. Perlu dicatat bahwa penggunaan antibiotik yang aman harus berada di bawah pengawasan dokter. Semoga bermanfaat.
0 komentar